Strategi Lolos SNPTN

Peluang lolos di SNMPTN

Dari tahun ke tahun, angka kelulusan SNMPTN berada di kisaran 15-20%.

Tahun 2020 lalu, jumlah peserta SNMPTN sebanyak sebanyak 489.601 siswa pada 86 PTN se Indonesia.

Jumlah peserta yang dinyatakan lulus seleksi  sebanyak 96.496 siswa.

Jadi persentase kelulusan total adalah 19,7%.

Angka 15-20% tersebut merupakan peluang diterima secara keseluruhan SNMPTN. Pada kenyataannya, di jurusan-jurusan tertentu, persentase penerimaan bisa kurang dari itu.

Ada jurusan yang persentase peluang diterima tahun sekitar 1%. Artinya dari 100 pendaftar, yang diterima cuma 1 anak. Semakin kecil persentase diterima, maka semakin ketat persaingan untuk masuk jurusan tersebut (secara kuantitas)

Sebaliknya, ada jurusan yang peluang diterima di SNMPTN di atas 20%.

Jadi jangan terkecoh dengan angka 15-20%.

Pelajari peluang jurusan yang kamu inginkan di berbagai PTN yang menyediakan jurusan tersebut dan maksimalkan strategi biar peluangmu semakin gede.

Berikut ini beberapa strategi SNMPTN untuk memperbesar peluang lolos:

Untuk siswa kelas 10 dan 11

Buat kamu yang masih kelas 10, 11, atau kelas 12 semester ganjil, aku saranin buat fokus nyari nilai setinggi-tingginya sambil eksplorasi banyak hal untuk menentukan jurusan kuliahmu nanti. 

Karena, selain buat penilaian SNMPTN itu sendiri, hanya sekian persen siswa ranking terbaiklah yang bisa daftar SNMPTN. 

Trus, kalau kamu punya prestasi di luar sekolah, itu akan menjadi nilai tambah dalam penilaian SNMPTN. Jadi, jangan mager buat ikutan kompetisi selama itu menarik bagimu dan bisa bikin kamu lebih terpacu buat berkembang.

Untuk siswa kelas 12 

Nah, kalau kamu sudah kelas 12 semester genap, dalam artian tinggal daftar SNMPTN aja, yang bisa kamu lakukan adalah tinggal memaksimalkan strategi dalam memilih jurusan dan PTN.

1. Mulai cari-cari persebaran alumni yang diterima di SNMPTN tahun lalu ataupun jalur lain.

Cari tau mana PTN yang paling banyak menerima siswa dari sekolahmu. Biasanya guru BK punya persebaran datanya.

Gimana kalau ga ada alumni sekolah sama sekali? Ya gpp sih. Namun, kamu jadi ga punya patokan dari alumni untuk menentukan peluang diterimamu secara lebih akurat.

2. Bandingkan nilai rapormu dengan alumni yang telah diterima, untuk menilai apakah pilihanmu cukup realistis atau ga. 

Nilai rapor dari alumni yang terbukti diterima bisa berguna sebagai patokan, dengan asumsi tingkat persaingannya ga jauh beda.

Misal, rata-rata nilai alumni sekolahmu yang tahun lalu diterima jurusan Akuntansi UGM 90, trus rata-rata nilaimu sekitar segitu juga atau lebih tinggi, maka kasarnya, peluangmu cukup terbuka.⠀

Namun, apabila rata-rata nilai alumni sekolahmu yang tahun lalu diterima jurusan Akuntansi UGM 90, trus nilaimu jauh lebih rendah, maka kasarnya, peluangmu relatif berat.

3. Analisis data penerimaan masing-masing PTN yang resmi dikeluarkan oleh panitia. 

Tiap tahun panitia SNMPTN mengeluarkan data statistik SNMPTN untuk tiap jurusan

Dari data tersebut, bisa kamu lihat persentase keketatan tiap tahun, persebaran diterima berdasarkan jurusan SMA, persebaran berdasarkan asal provinsi, dll.

Kamu bisa dapet banyak insights dari data-data tersebut untuk memaksimalkan peluang diterima.

4. Jika memungkinkan, lakukan juga pemetaan peringkat sekolah dan jurusan yang akan diambil.

Selain bersaing dengan siswa sekolah lain, kamu juga bersaing dengan siswa dari sekolahmu sendiri. Jadi, kalau memungkinkan, cari tau juga pilihan temen-temenmu khususnya yang memilih jurusan dan PTN yang sama.

5. Terakhir, buat keputusan. 

Apakah pilihanmu kira-kira cukup realistis?

Kalau memang iya, yaudah lanjut aja.

Apabila kayaknya ga realistis, tapi kamu pengen banget kuliah di situ, ga ada salahnya tetap perjuangin. Atau kamu bisa juga ganti pilihan dengan yang lebih realistis. Entah ganti PTN, memilih PTN yang persaingannya lebih ga ketat atau ganti jurusan.

Tapi yang wajib diperhatikan adalah, pilih jurusan yang kalau diterima, pasti kamu ambil. Jangan sampai apabila diterima, kamu menyesal trus akhirnya ga jadi daftar. Karena di tahun ini, yang sudah diterima SNMPTN otomatis ga bisa ikut SBMPTN.

halokampus